Apakah Anak Saya Cerdas?
“Setiap anak dilahirkan istimewa”
Namun
tidak semua orang tua menyadari hal tersebut. Seiring berjalannya waktu, ketika seorang anak
mulai bertambah usianya, orang tua merasa sudah waktunya anak tersebut menjadi
“cerdas”. Lalu bagaimanakah definisi cerdas menurut kebanyakan orang tua?
Hampir
sebagian besar orang tua menganggap definisi cerdas ialah ketika seorang anak dapat
membaca; ketika seorang anak dapat menulis; ketika seorang anak dapat
berhitung; ketika seorang anak mendapatkan nilai 100 di sekolah. Begitulah
kira-kira pola pikir yang terbentuk di kalangan masyarakat. Padahal kemampuan
otak manusia diciptakan tidak sesederhana itu. Banyak kemampuan yang bisa
dikembangkan, tidak hanya sekedar pandai membaca, menulis atau berhitung.
Howard
Gardner (Campbell:2006) menyebutkan bahwa ada 10 kecerdasan yang dimiliki
seseorang yaitu:
1. Kecerdasan linguistic
Adalah
kemampuan untuk berfikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk
mengekpresikan dan menghargai makna yang komplek, yang meliputi kemampuan
membaca, mendengar, menulis, dan berbicara.
2. Kecerdasan logis-matematis
Adalah
kemampuan dalam menghitung, mengukur dan mempertimbangkan proposisi dan
hipotesis serta menyelesaikan operasi-operasi matematika. Jadi ketika seorang
anak dianggap hebat karena pandai berhitung, sebenarnya dia “hanya”
mengembangkan satu kecerdasan saja.
3. Kecerdasan Musik
Intelegensi
musik adalah kecerdasan seseorang yang berhubungan dengan sensitivitas pada
pola titik nada, melodi, ritme, dan nada. Musik adalah bahasa pendengaran yang
menggunakan tiga komponen dasar yaitu intonasi suara, irama dan warna nada yang
memakai system symbol yang unik.
4. Kecerdasan kinestetik.
Kinestetik
adalah belajar melalui tindakan dan pengalaman melalui panca indera.
Intelegensi kinestetik adalah kemampuan untuk menyatukan tubuh atau pikiran untuk menyempurnakan pementasan fisik. Dalam kehidupan sehari-hari dapat diamati pada actor,atlet atau penari, penemu, tukang emas, mekanik.
Intelegensi kinestetik adalah kemampuan untuk menyatukan tubuh atau pikiran untuk menyempurnakan pementasan fisik. Dalam kehidupan sehari-hari dapat diamati pada actor,atlet atau penari, penemu, tukang emas, mekanik.
5. Kecerdasan Visual-Spasial
Intelegensi
visual-spasial merupakan kemampuan yang memungkinkan memvisualisasikan informasi
dan mensintesis data-data dan konsep-konsep ke dalam metafor visual.
6. Kecerdasan Interpersonal
Intelegensi
interpersonal adalah kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan orang
lain dilihat dari perbedaan, temperamen, motivasi, dan kemampuan (interaksi
sosial seseorang).
7. Kecerdasan Intrapersonal
Adalah kemampuan seseorang untuk memahami diri
sendiri dari keinginan, tujuan dan system emosional yang muncul secara nyata
pada pekerjaannya. (interaksi individu seseorang)
8. Kecerdasan Naturalis.
Adalah
kemampuan untuk mengenal flora dan fauna melakukan pemilahan-pemilahan utuh
dalam dunia kealaman dan menggunakan kemampuan ini secara produktif misalnya
untuk berburu, bertani, atau melakukan penelitian biologi. Kemampuan ini
berkaitan dengan alam sebagai stimulusnya.
9. Kecerdasan Emosional.
Adalah
yang dapat membuat orang bisa mengingat, memperhatikan, belajar dan membuat
keputusan yang jernih tanpa keterlibatan emosi. Jadi intelegensi emosional
disini berkaitan dengan sikap motivasi, kegigihan, dan harga diri yang akan
mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan siswa.
10. Kecerdasan Spiritual.
Adalah
kemampuan yang berhubungan dengan pengakuan adanya Tuhan sebagai pencipta alam
semesta beserta isinya.
Jadi
kecerdasan tak hanya berupa pandai mengerjakan soal matematika, atau membaca
saja. Jika kita mendapati seorang anak lemah di kemampuan matematikanya bisa
jadi anak tersebut memiliki potensi yang lebih besar di kecerdasan yang lain.
Tapi
sewajarnya orang tua mesti berperan aktif untuk menyalakan setiap tombol
kecerdasan pada diri anak. Agar seluruh potensinya dapat berkembang secara
optimal.
Alternatif Pengoptimalan Kecerdasan Majemuk Anak
Edukidzment
sebagai salah satu tempat outbound di Kota Bandung menjadi alternatif yang dapat
dipilih orang tua maupun guru untuk mengoptimalkan potensi kecerdasan majemuk
anak-anak.
Lokasi
yang dikelilingi oleh rindangnya tumbuhan dan area air yang disediakan, menjadi
stimulus bagi pengembangan kecerdasan naturalis anak. Instruktur yang terlatih
pun menjadi stimulator bagi perkembangan kecerdasan linguistik, logis
matematik, spiritual dan interpersonal.
Wahana
edukatif yang ada di Edukidzment juga melatih anak untuk mengembangkan
kecerdasan emosionalnya yaitu; bagaimana seorang anak dapat mengendalikan emosi
ketika menjalankan berbagai wahana. Anak dilatih berani memutuskan, menjalankan
dan menyelesaikan permainan, anak pun dirangsang agar dapat lebih percaya diri
dan merasa nyaman dengan keadaan dirinya sendiri, tentu ini berkaitan dengan
kecerdasan intrapersonal anak tersebut.
Edukidzment
“menyulap” seluruh area dan wahana dengan warna-warna yang atraktif. Selain
sedap dipandang, hal tersebut menjadi stimulus bagi kecerdasan visual-spasial
anak. Dan sepanjang kegiatan di Edukidzment anak akan ditemani oleh alunan
musik (kecerdasan musikal) yang tentu saja menjadi hiburan bagi para orang tua
maupun guru yang mendampingi.
Jadi
tidak usah kebingungan memikirkan cara untuk mengotipmalkan kecerdasan anak
Anda. Mari mulai dengan segera mengunjungi Edukidzment.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar