Senin, 05 Maret 2012

Aspek-Aspek Perkembangan Anak


Masa usia dini menjadi masa keemasan bagi proses tumbuh kembang seseorang (golden age). Pada masa ini penguasaan seluruh aspek perkembangan menjadi sesuatu yang vital yang akan mempengaruhi kehidupan seseorang nantinya. Beberapa aspek perkembangan anak yang perlu disinergikan dan dikembangkan secara terintegrasi pada anak usia dini ialah :




1.        Aspek perkembangan kognitif
Aspek perkembangan kognitif merupakan kemampuan seorang anak untuk secara aktif membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia. Pada perkembangan ini anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek-objek dan kejadian di sekitarnya.
Perkembangan kognitif sendiri terjadi secara bertahap. tahap-tahap perkembangan kognitif manusia mulai dari usia anak-anak sampai dewasa; mulai dari proses-proses berpikir secara konkret sampai dengan yang lebih tinggi yaitu konsep-konsep abstrak dan logis.




2.        Aspek perkembangan bahasa
Aspek perkembangan bahasa merupakan kemampuan seorang anak dalam berbahasa, yaitu dalam kemampuan berbicara, mengolah kata, dan lain-lain. Pada usia dini, anak memiliki daya penyerapan yang luar biasa dalam kemampuan berbahasa.


3.        Aspek perkembangan sosial emosional
     Pekembangan sosial emosional merupakan perkembangan dimana seorang anak belajar berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan belajar bagaimana mengekspresikan dan menyampaikan emosinya.
     Menurut Elizabeth Hurlock pada masa kanak-kanak pola perilaku yang terlihat adalah kerjasama, persaingan, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empat, ketergantungan, sikap ramah, sikap tidak mementingkan diri sendiri, meniru, perilaku kelekatan.
     Pada aspek ini,  anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, baik itu keluarga, sekolah, teman sebaya maupun lingkungan masyarakat. Jadi bukan hal yang mustahil tiap anak akan mengalami perkembangan sosial emosional yang  berbeda, tergantung dengan siapa dan dimana ia berinteraksi.



4.        Aspek perkembangan fisik motorik
     Aspek Perkembangan fisik motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot terkoordinasi (Hurlock: 1998). Motorik anak perlu dilatih agar dapat berkembang dengan baik. Perkembangan motorik anak berhubungan erat dengan kondisi fisik dan intelektual. Perkembangan ini terbagi menjadi dua jenis yaitu;
a.    Perkembangan motorik kasar, merupakan perkembangan gerak anak yang meliputi penggunaan otot-otot besar, dan sebagian atau seluruh anggota tubuh dalam melakukan gerakan. Seperti berlari, melompat, meloncat, melempar dan lain-lain.
b.    Perkembangan motorik halus, merupakan perkembangan gerak anak yang meliputi penggunaan otot-otot kecil dan sebagian anggota tubuh tertentu dalam melakukan gerakan.
            Kesemua aspek perkembangan tersebut tentu saja harus dapat dicapai oleh anak secara optimal. 

Namun tanpa pemilihan dan penggunaan sarana pembelajaran yang tepat masa keemasan seorang anak akan dilalui tanpa ada kemajuan yang berarti dan tanpa pencapaian yang diharapkan.
            Edukidzment sebagai wahana outbound anak di Bandung  menawarkan konsep outbound dengan pembelajaran terpadu bagi anak. Wahana edukatif yang disediakan melatih seluruh aspek perkembangan anak.
            Wahana edukatif di tempat ini menstimulus anak untuk berpikir dan membangun strategi ketika memainkannya, tentu saja hal tersebut sangat berkaitan dengan perkembangan kognitif anak. Selain itu komunikasi instruktur terlatih yang dijalin secara interaktif ketika mendampingi anak dalam kegiatan oubond juga melatih anak untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan sosial emosinya. Beberapa wahana yang memacu adrenalin seperti flying fox pun menjadi media untuk melatih pengendalian emosi dan keberanian anak.
            Tak hanya itu keseluruhan wahana dan permainan yang diberikan menstimulus perkembangan motorik anak baik wahana kid’s maupun wahana air. Otot-otot anak dilatih untuk bergerak dan digunakan sebaik mungkin. Anak diajak merangkak, merayap, melompat, bahkan berlari. Salah satu yang menjadi bintang wahana di sini ialah bola air dan donat air. Dalam wahana ini anak diajak untuk dapat menjaga keseimbangan ketika memasuki bola maupun donat air. Anak kemudian mesti menjalankan wahana tersebut, bahkan anak diajak untuk berlari di dalamnya. Tentu saja kegiatan tersebut sangat melatih kemampuan motorik kasar anak.
            Apakah hanya motorik kasar? Tentu saja tidak, bahkan Edukidzment menyediakan permainan khusus sehingga kemampuan motorik halus anak pun dapat dikembangkan. Penyediaan permainan membentuk dan mewarnai tanah liat menjadi salah satu pembelajaran yang dapat merangsang perkembangan motorik halus anak.
            Maka dari itu orang tua maupun guru tak perlu khawatir mencari sarana pembelajaran yang holistik untuk pencapaian seluruh aspek perkembangan anak. Edukidzment dengan mengusung wahana pendidikan dan wisatanya dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif wisata edukatif yang patut dikunjungi.

-Mang Edu-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar