Masa usia dini menjadi masa keemasan
bagi proses tumbuh kembang seseorang (golden age). Pada masa ini penguasaan
seluruh aspek perkembangan menjadi sesuatu yang vital yang akan mempengaruhi
kehidupan seseorang nantinya. Beberapa aspek perkembangan anak yang perlu
disinergikan dan dikembangkan secara terintegrasi pada anak usia dini ialah :
1.
Aspek perkembangan kognitif
Aspek perkembangan kognitif
merupakan kemampuan seorang anak untuk secara aktif membangun sendiri
pengetahuan mereka tentang dunia. Pada perkembangan ini anak beradaptasi dan
menginterpretasikan objek-objek dan kejadian di sekitarnya.
Perkembangan kognitif sendiri
terjadi secara bertahap. tahap-tahap perkembangan kognitif manusia mulai dari
usia anak-anak sampai dewasa; mulai dari proses-proses berpikir secara konkret
sampai dengan yang lebih tinggi yaitu konsep-konsep abstrak dan logis.
2.
Aspek perkembangan bahasa
Aspek perkembangan bahasa merupakan
kemampuan seorang anak dalam berbahasa, yaitu dalam kemampuan berbicara,
mengolah kata, dan lain-lain. Pada usia dini, anak memiliki daya penyerapan
yang luar biasa dalam kemampuan berbahasa.
3.
Aspek perkembangan sosial emosional
Pekembangan
sosial emosional merupakan perkembangan dimana seorang anak belajar
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan belajar bagaimana mengekspresikan
dan menyampaikan emosinya.
Menurut
Elizabeth Hurlock pada masa kanak-kanak pola perilaku yang terlihat adalah
kerjasama, persaingan, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial,
simpati, empat, ketergantungan, sikap ramah, sikap tidak mementingkan diri
sendiri, meniru, perilaku kelekatan.
Pada
aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya, baik itu keluarga, sekolah, teman sebaya maupun
lingkungan masyarakat. Jadi bukan hal yang mustahil tiap anak akan mengalami
perkembangan sosial emosional yang berbeda,
tergantung dengan siapa dan dimana ia berinteraksi.
4.
Aspek perkembangan fisik motorik
Aspek
Perkembangan fisik motorik merupakan perkembangan pengendalian
gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot
terkoordinasi (Hurlock: 1998). Motorik anak perlu dilatih agar dapat berkembang
dengan baik. Perkembangan motorik anak berhubungan erat dengan kondisi fisik
dan intelektual. Perkembangan ini terbagi menjadi dua jenis yaitu;
a. Perkembangan
motorik kasar, merupakan perkembangan gerak anak yang meliputi penggunaan
otot-otot besar, dan sebagian atau seluruh anggota tubuh dalam melakukan
gerakan. Seperti berlari, melompat, meloncat, melempar dan lain-lain.
b. Perkembangan
motorik halus, merupakan perkembangan gerak anak yang meliputi penggunaan
otot-otot kecil dan sebagian anggota tubuh tertentu dalam melakukan gerakan.
Kesemua aspek perkembangan tersebut
tentu saja harus dapat dicapai oleh anak secara optimal.
Namun tanpa pemilihan dan penggunaan sarana pembelajaran yang tepat masa keemasan seorang anak akan dilalui tanpa ada kemajuan yang berarti dan tanpa pencapaian yang diharapkan.
Namun tanpa pemilihan dan penggunaan sarana pembelajaran yang tepat masa keemasan seorang anak akan dilalui tanpa ada kemajuan yang berarti dan tanpa pencapaian yang diharapkan.
Edukidzment
sebagai wahana outbound anak di Bandung menawarkan konsep outbound dengan pembelajaran
terpadu bagi anak. Wahana edukatif yang disediakan melatih seluruh aspek
perkembangan anak.
Wahana edukatif di tempat ini
menstimulus anak untuk berpikir dan membangun strategi ketika memainkannya,
tentu saja hal tersebut sangat berkaitan dengan perkembangan kognitif anak.
Selain itu komunikasi instruktur terlatih yang dijalin secara interaktif ketika
mendampingi anak dalam kegiatan oubond juga melatih anak untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa dan sosial emosinya. Beberapa wahana yang memacu adrenalin
seperti flying fox pun menjadi media untuk melatih pengendalian emosi dan
keberanian anak.
Tak hanya itu keseluruhan wahana dan
permainan yang diberikan menstimulus perkembangan motorik anak baik wahana
kid’s maupun wahana air. Otot-otot anak dilatih untuk bergerak dan digunakan
sebaik mungkin. Anak diajak merangkak, merayap, melompat, bahkan berlari. Salah
satu yang menjadi bintang wahana di sini ialah bola air dan donat air. Dalam
wahana ini anak diajak untuk dapat menjaga keseimbangan ketika memasuki bola
maupun donat air. Anak kemudian mesti menjalankan wahana tersebut, bahkan anak
diajak untuk berlari di dalamnya. Tentu saja kegiatan tersebut sangat melatih
kemampuan motorik kasar anak.
Apakah hanya motorik kasar? Tentu
saja tidak, bahkan Edukidzment menyediakan permainan khusus sehingga kemampuan
motorik halus anak pun dapat dikembangkan. Penyediaan permainan membentuk dan
mewarnai tanah liat menjadi salah satu pembelajaran yang dapat merangsang
perkembangan motorik halus anak.
Maka dari itu orang tua maupun guru
tak perlu khawatir mencari sarana pembelajaran yang holistik untuk pencapaian
seluruh aspek perkembangan anak. Edukidzment dengan mengusung wahana pendidikan
dan wisatanya dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif wisata edukatif
yang patut dikunjungi.
-Mang Edu-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar